Kategori
movie

Berikut Ini Deretan Film Romansa Terbaik Hasil Karya dari Studio Ghibli

Berikut Ini Deretan Film Romansa Terbaik Hasil Karya dari Studio Ghibli – Siapa yang tidak tahu Studio Ghibi, pasti hampir semua orang tahu studio animasi Jepang yang sangat legendaris. Visualisasi animasi gaya klasik dan kisah-kisah menarik yang membuat Spirit Hearing Blows adalah fitur Studio Ghibli.

Genre yang berbeda juga di sajikan oleh studio yang berbasis di Kogani, Tokyo. Dari fantasi, petualangan, anak-anak dan bahkan romansa.

Untuk kamu pencinta film bergenre romance, berikut rekomendasi film rilisan Studio Ghibli dengan tema romansa. Cocok di tonton ketika hari Valentine, nih!

1. From Up On Poppy Hill

Berikut Ini Deretan Film Romansa Terbaik Hasil Karya dari Studio Ghibli

From Up on Poppy Hill adalah sebuah film karya Studio Ghibli yang rilis pada tahun 2011. Film bergenre drama dan romansa ini punya nuansa yang heartwarming dengan cerita yang di jamin mampu mengaduk-aduk perasaanmu, lho.

Kisah dalam film yang di sutradarai oleh Gorō Miyazaki ini berpusat pada Umi, seorang gadis remaja yang tinggal di sebuah rumah di bukit dekat pelabuhan. Setiap pagi, Umi mengibarkan bendera sinyal menghadap lautan yang memiliki arti “Kami berdoa agar kegiatan pelayaran berjalan dengan aman”.

Shun, siswa laki-laki yang satu sekolah dengan Umi melihat bendera tersebut berkibar setiap harinya. Singkat cerita, Umi dan Shun terlibat dalam sebuah aksi bersama. Dari situlah keduanya semakin dekat dan menaruh rasa tertarik satu sama-lain. Bisakah Umi dan Shun bersatu dan menjalin kisah cinta bersama? Cari tau jawabannya lewat film From Up on Poppy Hill, ya!

2. Ocean Waves

Berikut Ini Deretan Film Romansa Terbaik Hasil Karya dari Studio Ghibli

Kisah cinta masa SMA selalu jadi topik menarik yang sering di angkat dalam film. Oleh karena itu, bagi kamu pencinta film bergenre romansa jangan sampai melewatkan film karya Studio Ghibli yang berjudul Ocean Waves atau I Can Hear the Sea. Meski sudah rilis lebih dari 25 tahun yang lalu, cerita yang di sajikan tak kalah dengan film romansa era sekarang, lho.

Bercerita mengenai kisah cinta masa SMA yang berlatarkan di Kochi, Jepang. Dua orang siswa yang bernama Morisaki Taku dan Matsuno Yutaka adalah teman baik.Suatu ketika Matsuno menyukai seorang gadis bernama Muto Rikako yang merupakan anak pindahan dari Tokyo.

Oleh sebab itu, Matsuno jadi sering cemburu saat Morisaki dan Rikako terlihat akrab satu sama lain. Belum lagi, rumor mengenai hubungan Morisaki dan Rikako semakin menggema di sekolah. Akankah Matsuno berhasil mendapatkan cinta Rikako? Yuk, cari tau jawabannya di Ocean Waves!

3. Howl’s Moving Castle

Di rilis pada tahun 2004, Howl’s Moving Castle jadi salah satu film karya Studio Ghibli paling berkesan bagi para penggemar. Hal itu di buktikan dengan rating tinggi yang di raih oleh film ini di IMDb yakni sebesar 8,2/10.

Film yang di sutradarai oleh Hayao Miyazaki ini merupakan adaptasi dari novel tahun 1986 dengan judul yang sama. Secara singkat, Howl’s Moving Castle bercerita tentang seorang gadis pembuat topi bernama Sophie yang di kutuk menjadi seorang perempuan tua oleh seorang penyihir yang di juluki penyihir pembuangan.

Kutukan tersebut memaksa Sophie untuk berkelana ke banyak tempat untuk mencari kehidupan yang sesuai dengan dirinya sebagai perempuan tua. Di tengah perjalanannya yang cukup rumit, Sophie bertemu dengan penyihir legendaris bernama Howl yang berhasil membuat dirinya jatuh cinta.

4. The Wind Rises

Rilis tahun 2013 lalu, The Wind Rises bercerita tentang kisah romansa di era perang dunia kedua. Oleh karena itu, film ini gak melulu mengulik kisah cinta tapi juga menyajikan sejarah dan gambaran negara Jepang di tahun 1920.

Berkisah mengenai Jirou Horikoshi yang bercita-cita menjadi seorang pilot meski ia rabun jauh. Kemudian, ia meninggalkan kampung halamannya untuk belajar teknik penerbangan di Universitas Kekaisaran Tokyo. Jirou ingin bisa menjadi seperti idolanya yang merupakan perintis pesawat Italia bernama Giovanni Battista Caproni.

Film berdurasi 2 jam 6 menit ini akan menggambarkan bagaimana perjalanan dan pengalaman hidup Jirou yang mendorongnya untuk terus maju⁠, bahkan saat dia menyadari betapa pahit dan sulitnya kehidupan. Nantinya juga Jirou akan bertemu dengan seorang perempuan yang membuatnya jatuh cinta dan sukses mewarnai hidup Jirou.

Kategori
movie

Daftar Film Romantis yang Tayang di Japanese Film Festival

Daftar Film Romantis yang Tayang di Japanese Film Festival

Daftar Film Romantis yang Tayang di Japanese Film Festival – Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak, merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut.

Proses pembuatan film merupakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model “miniatur” menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya.

Setiap akhir tahun selalu diselenggarakan Japanese Film Festival yang menayangkan aplikasi idn poker film-film terpilih dari negeri sakura di bioskop beberapa kota di Indonesia. Pada tahun ini, Japanese Film Festival akan berlangsung secara daring dan kabar baiknya dapat disaksikan dengan gratis. Tahun ini, JFF akan berlangsung selama 10 hari dimulai tanggal 4 Desember 2020 hingga 13 Desember 2020.

Untuk dapat menyaksikan film Jepang secara legal dan gratis, kamu bisa buka langsung website id.japanesefilmfest.org dan perhatikan jadwal tayangnya. Walau memiliki jadwal tayang, waktu untuk menonton tetap fleksibel. Diberikan waktu 24 jam sejak tayang untuk menontonnya. Berikut lima film bergenre romantis yang bisa kamu nikmati.

1. Little Nights, Little Love (Eine Kleine Nichtmusik)  

Film ini kembali mempertemukan Mikako Tabe dan Haruma Miura yang sebelumnya dikenal karena berpasangan dalam film adaptasi manga Kimi ni Todoke. Dikisahkan bahwa Haruma Miura sebagai Sato merupakan seorang pekerja kantoran yang sama sekali buta akan cinta. Suatu malam ia diharuskan untuk membagikan kuesioner di pinggir jalan akibat telah dengan tidak sengaja menghilangkan data penting kantornya. Tidak ada orang lewat yang mau mengisi kuisioner tersebut. Sifatnya yang pemalu membuat pekerjaan ini semakin sulit.

Seketika ia pun terpesona mendengarkan musik yang dilantunkan musisi pinggir jalan. Di sanalah ia bertemu Saki yang diperankan Mikako Tabe. Saki pun setuju mengisi kuesionernya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua? Film yang mengobati rindumu dengan almarhum Haruma Miura ini akan hadir di Japanese Film Festival pada tanggal 13 Desember 2020.

2. Cafe Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold)  

Memadukan romansa dengan supranatural, film ini dapat membius bukan hanya pencinta kopi. Di suatu tempat duduk tertentu, pelanggan dapat kembali ke masa lalu atau ke masa depan yang mereka inginkan. Namun beberapa syarat harus dipenuhi yaitu: orang yang dapat ditemui adalah orang yang pernah mengunjungi cafe ini, apa pun yang dilakukan saat itu tidak akan mengubah masa sekarang, hanya satu tempat duduk yang dapat melakukan ritual ini namun jika ada yang mendudukinya maka yang lain harus menunggu hingga ia pergi, dan waktu yang tersedia hanya selagi kopinya panas, lekaslah minum sebelum kopinya dingin atau kamu tidak akan kembali ke masa sekarang.

Wah menarik sekali bukan? Film ini menghantarkan Kentaro Ito menjadi salah satu Pendatang Baru Terbaik pada ajang Japan Academy Prize 2019. Sama seperti Eine Kleine, film ini akan mulai tayang di JFF pada 13 Desember 2020.

3. Our 30 Minute Sessions

Film yang baru tayang pada awal tahun ini di Jepang dibintangi para aktor dan aktris muda yang sedang naik daun seperti Mackenyu Arata, Takumi Kitamura, Sayu Kubota, dan deretan bintang muda lain. Memadukan genre romansa, musik, dan supranatural, film ini layak digandrungi para anak muda. Mengisahkan tentang Macken sebagai Aki Miyata yang merupakan seorang musisi berkepribadian ceria namun telah meinggal 1 tahun lalu. Ia pun meninggalkan sebuah kaset.

Suatu hari, Takumi Kitamura sebagai Sota Kubota yang merupakan seornag mahasiswa memungut kaset tersebut. Ketika ia memainkan kaset tersebut, arwah Aki akan masuk ke tubuh Sota selama 30 menit. Waktu yang sempit itulah digunakan Aki untuk menemui kekasihnya yang dibintangi Sayu Kubota dan teman-teman band-nya. Berbeda dengan Aki, Sota berkepribadian tertutup dan tidak baik dalam bersosialiasi. Film ini akan ditayangkan pada tanggal 12 Desember 2020. Jangan lupa saksikan ya!

4. The Great Passage 

Film yang memborong sederet penghargaan dalam ajang perfilman paling bergengsi di jepang, Japan Academy Prize ke-86 ini akhirnya terpilih untuk ditayangkan di JFF. Tidak heran dengan penghargaan yang di dapat, The Great Passage memang mengusung kisah romansa sekaligus kehidupan dengan cara yang tidak biasa. Jepang memang jago dalam mengulik sebuah profesi yang jarang dilirik orang.

Mitsuya Majime merupakan seorang karyawan yang tidak begitu beruntung dengan pekerjaannya namun memiliki dedikasi terhadap sastra karena ia merupakan lulusan sarjana sastra. Ia pun ditarik menjadi editor kamus yang hendak membuat sebuah kamus baru berjudul The Great Passage yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Selagi menjadi editor kamus, ia pun terpikat dengan pesona cucu pemilik kosannya. Ia pun diminta mendeskripsikan kata “Cinta”. Film ini pun membuka mata kita terhadap profesi yang harus mendefinisikan serta mengdeit ratus ribuan kata untuk sebuah kamus. Saksikan The Great Passage pada 7 Desember 2020 secara online di JFF.

5. Stolen Identity 

Film yang direkomendasikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia ini dibintangi sederet bintang papan atas negeri sakura yakni Yudai Chiba, Ryo Narita, Kei Tanaka, Hingga Keiko Kitagawa. Mengusung kisah yang sangat relate dengan kehidupan masa kini dimana smartphone menjadi bagian penting dari diri. Film yang berjudul asli Sumaho o Otoshita Dake Nanoni yang berarti Aku Hanya Menjatuhkan Ponsel Pintarku ini menunjukkan betapa mengerikannya ketika informasi dalam HP kita bocor.

Petaka dimulai ketika HP milik Tomita tertinggal di taksi dan diambil oleh orang berniat jahat. Siapa sangka HP tersebut telah disadap hingga media sosialnya telah dibajak. Musibah ini juga menguji kesetiaan Tomita dengan kekasihya, Asami. Belum lagi ada kasus pembunuhan berantai yang mengincar wanita dengan kriteria tertentu. Kisah romansa dicampur misteri ini sangat pantas kamu nantikan penayangannya karena sangat membuat penasaran setiap detiknya. Film yang memiliki sekuel ini akan tayang pada 6 Desember 2020 di JFF.

Japanese Film Festival merupakan rangkaian acara yang menayangkan film Jepang di berbagai negara termasuk di Indonesia. Acara ini dapat menjadi ajang pemasaran film Jepang sekaligus kesempatan bagi penggemar film Jepang di tanah air.