Kategori
NEWS

Update Terlengkap Kasus Corona di Indonesia per 2 Februari 2022

Brasil Catat Total Kasus Corona Terbanyak Kedua DuniaUpdate Terlengkap Kasus Corona di Indonesia per 2 Februari 2022 – Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi masih terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 301.559.528 (301 juta) pasien telah sembuh dan 5.704.061 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 74.503.578, dengan rincian 74.410.924 pasien dalam kondisi ringan dan 92.654 dalam kondisi serius.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan 5M. Di kutip dari agen pragmatic play yakni menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir demi mencegah penularan virus tersebut.

1. Jumlah spesimen yang di periksa hari ini sebanyak 354.191
Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per 2 Februari 2022

Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat jumlah spesimen yang di periksa hari ini sebanyak 354.191 spesimen. Secara kumulatif, jumlah spesimen yang sudah di periksa mencapai 72.685.557 spesimen.

Adapun, positivity rate spesimen harian pada hari ini sebesar 10,38 persen. Sedangkan, positivity rate spesimen mingguan sebesar 4,2 persen.

2. Penambahan kasus sembuh mencapai 5.110
Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per 2 Februari 2022

Satgas COVID-19 juga melaporkan penambahan kasus kesembuhan COVID-19 mencapai 5.110 kasus. Dengan demikian, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia menjadi 4.148.804 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus kesembuhan hari ini, yakni 4.185 kasus. Di susul Jawa Timur 301 kasus, Banten 224 kasus, Jawa Barat 164 kasus, dan Jawa Tengah 66 kasus.

3. Ada 25 kasus kematian imbas COVID-19 hari ini
Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per 2 Februari 2022

Satgas COVID-19 juga melaporkan, ada 25 orang meninggal dunia akibat COVID-19 per 2 Februari 2022. Total penduduk Indonesia yang meninggal dunia akibat virus corona hingga saat ini mencapai 144.373 orang.

Wilayah DKI Jakarta mencatat kasus kematian tertinggi hari ini dengan penambahan 11 orang. Sementara, Bali dan Jawa Tengah masing-masing mencatat penambahan kasus kematian 4 orang.

Sementara, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah masing-masing mencatat penambahan 1 kasus kematian.

4. Catatan vaksinasi hari ini
Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per 2 Februari 2022

Satgas Penanganan Pandemik COVID-19 juga mencatat ada 115.894 orang yang menerima vaksinasi dosis pertama dalam 24 jam terakhir. Total penerima vaksinasi dosis pertama mencapai 185.237.546 orang.

Satgas juga melaporkan 81.977 orang menerima vaksinasi tahap kedua hari ini, sehingga total masyarakat yang menerima vaksinasi tahap kedua mencapai 128.737.666 orang.

Penerima vaksin ketiga atau booster hingga hari ini bertambah 16.115 orang, sehingga secara total mencapai 4.527.675 orang.

Sementara, Satgas menargetkan sasaran vaksinasi di Indonesia menembus angka 208.265.720 orang.

Kategori
NEWS

Syarat Turis Singapura Masuk RI Bintan & Batam Melewati Travel Bubble

Cassia Bintan di Pulau Bintan - Ulasan Tepercaya & Harga Terbaru 2022 di  AgodaSyarat Turis Singapura Masuk RI Bintan & Batam Melewati Travel Bubble – Pemerintah RI kini memberlakukan sistem koridor perjalanan antara Bintan dan Batam dengan Singapura yang di sebut Travel Bubble. Mekanisme ini memberikan pengecualian karantina kepada Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang akan berwisata di Bintan dan Batam dengan asal kedatangan dari Singapura dan telah menetap di Singapura selama 14 hari terakhir.

Pemerintah resmi menerapkan konsep travel bubble untuk aktivitas wisata di Batam dan Bintan dengan Singapura. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, masa karantina kembali dipangkas, berdasarkan riset yang menunjukkan masa inkubasi varian Omicron berada di kisaran tiga hari.

1. Selama berwisata, turis wajib mengenakan masker tiga lapis
Turis Asal Singapura Masuk ke RI Cuma Bisa Lewat Bintan dan Batam

Di dalam SE itu, pemerintah mewajibkan turis asing dan asal Singapura mengenakan masker tiga lapis atau masker medis yang menutupi hidung, mulut dan dagu, selama berada di Bintan dan Batam. Mereka juga diminta menjaga jarak 1,5 meter di lokasi wisata dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Bila turis asing terinfeksi COVID-19 selama di Bintan atau Batam, maka mereka wajib di isolasi. Bila turis menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala, maka mereka di bolehkan menjalani isolasi mandiri di tempat terpisah dari hotel untuk travel bubble.

“Bagi kasus COVID-19 yang menunjukkan gejala sedang atau berat, maka menjalani isolasi di rumah sakit rujukan,” demikian isi bunyi SE tersebut. Selain itu, bila turis tersebut datang berkelompok, maka mereka harus bersedia di lakukan tes seandainya melakukan kontak erat. Pemerintah memastikan, biaya perawatan bagi turis asing ditanggung masing-masing WNA.

Satgas menyebutkan, aturan di dalam SE itu juga telah di sampaikan kepada otoritas di Singapura. Mereka kemudian menerbitkan instrumen hukum yang selaras dengan peraturan di dalam SE tersebut.

2. Turis asal Singapura masih harus karantina tujuh hari saat kembali ke Negeri Singa
Sandiaga Usul Penambahan Pelabuhan untuk Sambut Turis Asing ke Batam dan  Bintan - Haluan Kepri

Meski ketika masuk ke Batam atau Bintan, turis asal Singapura tak perlu menjalani karantina. Tetapi mereka wajib menjalani aturan tersebut ketika kembali ke Negeri Singa usai berlibur. Laman Bloomberg melaporkan, saat tiba di Singapura. Maka mereka harus menjalani karantina selama tujuh hari.

Turis dari Singapura bisa menjejakkan kaki ke Batam atau Bintan dengan menempuh jalur laut. Airlangga mengatakan pemerintah bakal menyiapkan kapal feri menjadi dua unit di awal Februari 2022.

“Mereka akan di siapkan di kawasan Nongsa dan Lagoi. Setelah menjalani travel bubble selama lima hari, maka mereka juga bisa menjelajah wilayah lain di Indonesia,” ungkapnya.

3. Turis asal Singapura harus menyiapkan asuransi senilai Rp319 juta bila ingin berlibur di Bintan atau Batam
Turis Asal Singapura Masuk ke RI Cuma Bisa Lewat Bintan dan Batam

Sebelumnya, Airlangga pernah menjelaskan bahwa turis dari Singapura harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk bisa berwisata ke Bintan atau Batam. Di antaranya, turis telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dan mengantongi hasil tes negatif COVID-19 yang berlaku tiga hari sebelum keberangkatan dan visa.

“Selain itu, mereka juga harus memiliki asuransi senilai SGD$30 ribu (Rp319 juta). Menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan Blue Pass,” kata pria yang juga menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Selain itu, turis asal Singapura harus menunjukkan bukti booking hotel di kawasan Lagoi Bintan Resort atau Nongsa Sensation. “Begitu tiba, di lakukan pemeriksaan suhu tubuh dan RT-PCR di pintu kedatangan di kawasan Batam dan Bintan, Demikian isi Surat Edaran (SE) Nomor 3 Tahun 2022 yang mengatur mekanisme skema travel bubble Singapura, Batam dan Bintan.

Bila hasil tes menunjukkan negatif COVID-19, maka turis bisa melanjutkan perjalanan. Tetapi, bila hasil tes menunjukkan positif COVID-19. Maka mereka menjalani isolasi atau perawatan akomodasi di tempat yang terpisah dari travel bubble.

“Biaya seluruhnya di tanggung mandiri oleh WNA atau oleh pemerintah bila mereka WNI,” kata surat edaran itu. Di sisi lain, bila turis asal Singapura itu terpapar gejala sedang dan berat, Maka akan di rawat di rumah sakit rujukan. Biayanya akan di tanggung sepenuhnya oleh WNA.

Pemerintah mewanti-wanti agar turis asal Singapura berada di area atau berinteraksi dengan turis yang berada di area yang satu bubble. Sementara. Bila ada turis yang akhirnya terjangkit COVID-19, maka mereka harus bersedia untuk di lakukan pelacakan kontak erat. Isolasi dan karantina yang berlaku di Indonesia.

Kategori
NEWS

WHO Sebut Kedaruratan Pandemik COVID-19 Akan Segera Berakhir

WHO Sebut Kedaruratan Pandemik COVID-19 Akan Segera Berakhir

WHO Sebut Kedaruratan Pandemik COVID-19 Akan Segera Berakhir – Saat ini, jumlah kasus Covid-19 telah mencapai 4,8 juta kasus di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,8 juta orang dinyatakan sembuh. Hal ini membuat kita berharap  pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

Namun, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Soumya Swaminathan, telah mengingatkan tidak ada akhir yang cepat untuk pandemi Covid-19, meskipun jika akhirnya vaksin tersedia dalam waktu 12 bulan

Dirjen World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kedaruratan pandemik COVID-19 dapat berakhir tahun ini. Pernyataan itu menjadi harapan di tengah fakta setiap 12 detik satu orang meninggal gegara virus corona pada pekan lalu.

Mengurangi kesenjangan jadi kunci utama akhiri pandemik
WHO Sebut Ancaman Pandemik COVID-19 Bisa Berakhir Tahun Ini

Demi mencapai hal itu, Tedros meminta negara-negara untuk bekerja lebih keras, demi memastikan akses yang adil kepada vaksin dan obat-obatan. Seruan yang sama juga berlaku untuk upaya pelacakan (tracing) dan menjaga perbatasan.

Sejak awal WHO telah menyerukan akselerasi distribusi vaksin ke negara-negara miskin, dengan harapan seluruh negara dapat memvaksinasi setidaknya 70 persen populasi pada pertengahan 2022.

“Kita tidak bisa mengakhiri fase darurat pandemik kecuali kita menjembatani kesenjangan ini,” ujar dia.

Pekan lalu, setiap 12 detik satu orang meninggal karena COVID-19
WHO Sebut Ancaman Pandemik COVID-19 Bisa Berakhir Tahun Ini

Setengah dari 194 negara anggota WHO gagal mencapai target vaksinasi 40 persen penduduknya pada akhir 2021. Lebih ironis lagi, ternyata 85 persen orang di Afrika belum menerima satu dosis pun.

Kesenjangan vaksin menyebabkan virus corona terus bermutasi hingga merenggut nyawa. Sejak ditetapkan sebagai pandemik hingga kemunculan varian Omicron, COVID-19 telah merenggut lebih dari 5,5 juta nyawa di seluruh dunia.

“Rata-rata minggu lalu, 100 kasus dilaporkan setiap tiga detik, dan seseorang kehilangan nyawanya karena COVID-19 setiap 12 detik,” tutur mantan Menteri Kesehatan Ethiopia itu.

WHO peringatkan ancaman kemunculan varian yang lebih mematikan
WHO Tegaskan Omicron Bukan Akhir Pandemi, Bakal Ada Varian Baru Lagi?

Sejak varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, sekitar 80 juta kasus telah di laporkan ke WHO, lebih banyak dari 2020. Kabar baiknya adalah Omicron tidak lebih berbahaya dari varian-varian sebelumnya, meski memiliki daya penularan tinggi sehingga memicu gelombang pandemik lanjutan di sejumlah negara.

Pada saat yang sama, Tedros mengatakan dunia juga perlu belajar hidup berdampingan dengan COVID-19.

“Kita perlu belajar mengelolanya melalui strategi berkelanjutan dan terpadu untuk penyakit pernapasan akut. Berbahaya untuk mengasumsikan bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir, atau bahwa ini adalah permainan akhir,” kata Tedros.

“Sebaliknya, kondisi secara global justru ideal untuk memunculkan lebih banyak varian baru. Potensi varian yang lebih menular dan lebih mematikan tetap sangat nyata,” sambung dia.

Komentar Swaminathan menyurutkan mereka yang berharap virus bisa segera hilang di tahun depan. Swaminathan mengatakan, sejumlah faktor memengaruhi bagaimana kita dapat mengendalikan virus, termasuk tindakan pengendalian, kemungkinan virus bermutasi, dan penemuan vaksin.

Dia mencatat, meski vaksin adalah jalan keluar terbaik, ada sejumlah besar ketidakpastian yang dapat memperpanjang waktu yang di butuhkan untuk mengurangi angka penyebaran virus corona.

Menemukan vaksin baru adalah langkah pertama. Selain itu, logistik untuk membuat vaksin dan mendistribusikannya kepada lebih dari 7 miliar orang di seluruh dunia adalah tugas yang sangat besar.

Kategori
NEWS

2 Orng Anak Meninggal Dunia Setelah di Vaksinasi COVID-19 Di Cianjur

Komnas KIPI Ungkap Hasil Investigasi Dua Anak Meninggal usai Divaksin Covid- 19, Ini Hasilnya - Haluan Kalbar2 Orng Anak Meninggal Dunia Setelah di Vaksinasi COVID-19 Di Cianjur –  COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus SARS-CoV-2.Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari membenarkan kabar adanya seorang murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia sehari setelah vaksinasi COVID-19.

Pihaknya saat ini masih menunggu hasil investigasi Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komda KIPI). “Sedang di investigasi Komda, selanjutnya setelah lengkap akan kita audit bersama Komnas KIPI,”

1. Anak PAUD meninggal dunia setelah vaksinasi COVID-19
Anak Meninggal Usai Vaksin COVID-19,  Komnas KIPI: Tunggu Investigasi 

Di ketahui, anak PAUD berinisial ZL di Cianjur, Jawa Barat, melakukan vaksinasi COVID-19 yang di gelar di salah satu sekolah dasar, Senin, 17 Januari 2022 pagi.

ZL sudah menjalani proses pemeriksaan dan mendapat persetujuan dari orang tuanya. Namun, usai vaksin, ZL demam dan kejang hingga di larikan ke UGD Puskesmas dan di kabarkan meninggal dunia.

2. Belum ada kasus meninggal karena vaksin COVID-19
Anak Meninggal Usai Vaksin COVID-19,  Komnas KIPI: Tunggu Investigasi 

Hindra kembali menegaskan hingga saat ini belum ada kasus meninggal dunia yang di sebabkan vaksinasi COVID-19. Data Komnas KIPI hingga 30 November 2021 menunjukkan, sebanyak 363 KIPI serius yang di laporkan di seluruh provinsi di Indonesia. “Namun kasus meninggal (sampai saat ini) belum ada,” tegas dia. Namun, kata Hindra, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab anak berinisial ZL meninggal dunia.

3. Jika merasakan efek samping pasca vaksinasi segera lapor
Anak Meninggal Usai Vaksin COVID-19,  Komnas KIPI: Tunggu Investigasi 

Sementara, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan antisipasi terjadinya KIPI merupakan salah satu fokus perhatian pemerintah.

Untuk itu, kata Nadia, pihaknya bekerja sama dengan Komnas KIPI di tingkat nasional dan Komda KIPI di daerah, untuk terus memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Bagi penerima vaksinasi yang merasakan adanya efek samping pasca-vaksinasi dapat langsung datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, tempat dilakukannya vaksinasi untuk melapor, tidak diperlukan syarat apapun,” imbau Nadia.

Kategori
NEWS

Update Vaksinasi Covid-19 di Seluruh Indonesia Tembus 300 Juta Dosis

Target Jokowi Tercapai, Vaksinasi Covid-19 Tembus 2,4 Juta Dosis Sehari :  Okezone NasionalUpdate Vaksinasi Covid-19 di Seluruh Indonesia Tembus 300 Juta Dosis – Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

Program vaksinasi COVID-19 yang di lakukan pemerintah Indonesia saat ini sudah menembus lebih dari 300 juta dosis. Secara detail, vaksinasi COVID-19 yang telah terlaksana sejak Januari 2021 ini sudah mencapai 300.239.385 dosis atau 72,08 persen dari target vaksinasi nasional.

1. Capaian vaksinasi tak lepas dari dukungan sejumlah pihak
3,5 Juta Vaksin Moderna Tiba, Disusul 620 Ribu AstraZeneca | Kementerian  Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Dia menjelaskan capaian vaksinasi COVID-19 ini tidak terlepas dari dukungan dan upaya bersama dari seluruh elemen bangsa. Mulai dari TNI dan Polri, kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, organisasi sosial. Organisasi leagamaan, pelaku usaha, dan masyarakat yang menyukseskan ikhtiar untuk mengakhiri pandemi di Tanah Air.

Untuk itu, Budi Gunadi memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sehingga bisa berjalan dengan baik. Pemerintah akan terus menggenjot cakupan vaksinasi nasional bagi 208,2 juta penduduk yang di targetkan akan selesai pada Maret atau April 2022.

Dari data Kementerian Kesehatan yang di terima IDN Times, Selasa (18/1/2022). Total cakupan vaksinasi dosis satu sudah mencapai 177.577.002 suntikan. Kemudian dosis dua 120.985.959 suntikan. Sedangkan. Total vaksinasi dosis tiga saat ini sudah mencapai 1.676.424 suntikan.

2. Sebanyak 176 juta orang sudah dapat vaksin dosis satu
Kabar Baik! Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Tembus 300 Juta Dosis

Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 pada Senin (17/1/2022) melaporkan sudah ada 176.629.941 orang mendapatkan vaksin dosis satu. Sebanyak 119.992.852 orang di antaranya sudah menerima vaksin dosis dua dan 1.341.248 orang mendapatkan dosis ketiga. Perlu di ketahui. Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencakup 208.265.720 orang.

3. Indonesia masuk lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak
Kabar Baik! Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Tembus 300 Juta Dosis

Pada awal Januari 2022, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Indonesia berhasil masuk dalam lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia. Kala itu, cakupan vaksinasi sebanyak 166,65 juta sasaran.

Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India dan Amerika Serikat. Di bawah Indonesia terdapat Brasil.

“Berdasarkan data Our World in Data per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 sebanyak 283.554.361 dosis. Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia,” kata Budi Gunadi di kutip dari keterangan resmi, 6 Januari 2022.

Kategori
NEWS

WHO Tetap Menyarankan Masa Karantina 14 Hari Bagi Pasien COVID19

WHO Tetap Menyarankan Masa Karantina 14 Hari Bagi Pasien COVID19

WHO Tetap Menyarankan Masa Karantina 14 Hari Bagi Pasien COVID19 – Karantina adalah upaya memisahkan seseorang yang terpapar COVID-19 (baik dari riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas) meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. Karantina di lakukan meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi.

World Health Organization (WHO) tetap menyarankan masa karantina 14 hari bagi pasien COVID-19. Meski, kebanyakan pasien yang terinfeksi virus corona sembuh dalam waktu 5-7 hari setelah muncul gejala. Terlepas dari rekomendasi WHO, pada akhirnya negara adalah otoritas yang menentukan durasi karantina. Seperti Prancis, yang telah mempersingkat masa karantina menjadi tujuh hari bagi pasien COVID-19 yang sudah di vaksinasi lengkap.

Menurut Manajer Insiden WHO Abdi Mahamud, di negara dengan jumlah infeksi yang rendah, masa karantina yang lebih lama dapat membantu menjaga jumlah kasus serendah mungkin. Tetapi, dia memahami kebijakan itu akan menghambat perekonomian negara, sehingga mempersingkat karantina menjadi salah satu alasan yang dapat di benarkan.

Tanggapan WHO soal flumicron
Bikin Heboh, Israel Laporkan Kasus Pertama Infeksi COVID “Flurona” |

Di lansir dari Antara, Mahamud juga memberi tanggapan soal flumicron, yaitu penyakit yang di duga hasil kombinasi antara flu dengan COVID-19 varian Omicron. Menurutnya, kedua penyakit itu berasal dari virus yang berbeda, sehingga sangat kecil risiko keduanya bersatu sehingga membentuk virus baru.

Sampai 29 Desember 2021, WHO melaporkan kasus Omicron telah terdeteksi di sekitar 128 negara. Afrika Selatan, negara pertama kali Omicron di temukan, justru mengalami penurunan yang relatif cepat dan tingkat rawat inap dan kematian yang rendah.

Penelitian menunjukkan pasien COVID-19 tidak bergejala berat

Bikin Heboh, Israel Laporkan Kasus Pertama Infeksi COVID “Flurona” |

Kendati situasi di Afrika terbilang membaik, Mahamud menegaskan situasi di setiap negara berbeda-beda.

WHO bisa sedikit bernapas lega karena beragam studi menunjukkan bahwa pasien Omicron hanya menunjukkan gejala ringan, tidak separah pasien yang terpapar varian sebelumnya, termasuk Delta dan varian asli SARS-CoV-2.

“Kami melihat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Omicron menginfeksi saluran pernapasan bagian atas. Tidak seperti varian lain yang menyebabkan pneumonia parah,” kata Mahamud di kutip dari Al Jazeera.

Ancaman lain Omicron, lahirkan varian baru yang lebih mematikan
WHO Tetap Rekomendasikan Pasien COVID-19 Dikarantina 14 Hari

Kendati tidak menunjukkan gejala parah, Mahamud menyoroti ancaman Omicron yang akan menjadi varian dominan dalam beberapa pekan mendatang. WHO Eropa memiliki pendapat serupa, semakin Omicron menyebar dan semakin sering bereplikasi, maka risiko Omicron melahirkan varian baru yang lebih mematikan semakin tinggi.

Mahamud juga menyoroti situasi di Denmark. Ketika varian Alpha membutuhkan dua pekan untuk melipatgandakan kasus, varian Omicron hanya butuh dua hari. “Dunia belum pernah menyaksikan penularan virus seperti itu,” katanya.

Kelompok Ahli Penasihat Strategi (SAGE) imunisasi WHO akan menggelar pertemuan pada 19 Januari 2022 untuk meninjau situasi tersebut. Topik yang akan di bahas adalah waktu booster, kombinasi vaksin dan komposisi vaksin ke depannya.

Seseorang di nyatakan selesai karantina apabila exit test pada hari kelima memberikan hasil negatif. Jika exit test positif, maka orang tersebut di nyatakan sebagai kasus terkonfirmasi COVID-19 dan harus menjalani isolasi. Jika exit test tidak di lakukan maka karantina harus di lakukan selama 14 hari.

Isolasi adalah upaya memisahkan seseorang yang sakit yang membutuhkan perawatan COVID-19 atau seseorang terkonfirmasi COVID-19, dari orang yang sehat yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan.

Kriteria selesai isolasi dan sembuh pada kasus terkonfirmasi COVID-19 menggunakan gejala sebagai patokan utama:
1. Pada kasus terkonfirmasi yang tidak bergejala (asimtomatik), isolasi di lakukan selama sekurang-kurangnya 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
2. Pada kasus terkonfirmasi yang bergejala, isolasi di lakukan selama 10 hari sejak muncul gejala di tambah dengan sekurang-kurangnya 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Sehingga, untuk kasus-kasus yang mengalami gejala selama 10 hari atau kurang harus menjalani isolasi selama 13 hari

Kategori
NEWS

Di Fiji, Pegawai PNS yang Tolak Vaksinasi COVID-19 Terancam Dipecat

 Di Fiji, Pegawai PNS yang Tolak Vaksinasi COVID-19 Terancam Dipecat

 

Mematahkan Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

Di Fiji, Pegawai PNS yang Tolak Vaksinasi COVID-19 Terancam Dipecat – Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, melarang warganya untuk bekerja jika belum di suntik vaksin COVID-19.

Kebijakan itu di berlakukan demi memerangi varian delta yang memiliki daya penularan tinggi. Tidak ada suntikan, maka tidak ada pekerjaan, kata Bainimarama sebagaimana dikutip dari AFP.

Secara lebih rinci, aturan yang berlaku di negara berpenduduk 930 ribu orang itu adalah setiap pegawai negeri sipil (PNS) harus mengajukan cuti jika mereka belum menerima suntikan vaksin dosis pertama.

1. Masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan
Kasus Covid-19 Terus Menanjak, Apa Penyebab Masyarakat Semakin Abai  Protokol Kesehatan? Halaman all - Kompas.com

Selain itu, karyawan sektor swasta harus menerima vaksinasi COVID-19 pertamanya pada 1 Agustus 2021. Individu yang menolak di vaksinasi akan di denda, dan perusahaan yang tidak memfasilitasi vaksinasi akan di tutup.

“Yang paling aman sekarang adalah kebijakan pemerintah di tegakkan melalui hukum” ujar Bainimarama yang menjabat sebagai Perdana Menteri Fiji sejak 2007.

Kebijakan tegas itu muncul ketika masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan. Seperti enggan menjaga jarak dan banyak yang tidak mengenakan masker, sehingga menyebabkan lonjakan penularan.

2. Varian delta menyebabkan lonjakan infeksi di Fiji
Apa Itu Varian Delta, Varian Virus Corona dari India yang Lebih Cepat  Menular? - Health Liputan6.com

Sejak COVID-19 di tetapkan sebagai pandemik hingga April 2021, Fiji belum mencatatkan kasus infeksi. Situasi itu berubah ketika varian delta mulai memasuki negara di kawasan pasifik itu. puncaknya terjadi pada 9 Juli 2021 ketika 860 orang di nyatakan positif virus corona dalam sehari. Di kutip dari Worldometer. Sejauh ini, Fiji telah mencatat 9.521 kasus positif dan 51 kematian. Varian delta mendorong fasilitas kesehatan untuk bekerja hingga titik maksimal.

Bainimarama menolak seruan untuk mengunci seluruh negara, dengan alasan ekonomi dan langkah itu di nilai tidak efektif di permukiman padat penduduk. “Penguncian keras, seperti yang di minta beberapa orang, tidak dapat di tegakkan secara ketat di mana-mana di Fiji dan para ahli kami memberi tahu kami bahwa itu tidak akan membunuh virus,” katanya.

3. Pemeri ntah akan tegas dalam kampanye vaksinasi dan protokol kesehatan
Di Fiji, PNS yang Tolak Vaksinasi COVID-19 Dipecat

Sebaliknya, Bainimarama telah memberlakukan penguncian lokal di zona merah infeksi, termasuk ibu kota Suva, sembari meluncurkan vaksin AstraZeneca. Hampir 340 ribu orang dewasa telah menerima suntikan pertama. Salah satu tantangan vaksinasi yang di hadapi Fiji adalah misinformasi dan hoaks seputar vaksin yang beredar di internet.

“Saya belum termagnetisasi atau terkelupas oleh vaksin, saya belum menerima tanda binatang atau makhluk lain, vaksin tidak memicu hal itu kepada siapa pun,” ujar dia. Mereka yang melanggar protokol kesehatan akan di denda di tempat.

“Akhir dari cobaan ini akan datang. Sampai itu terjadi, kita harus tetap waspada sampai lebih banyak dari kita terlindungi. Di vaksinasi, pakai masker, jaga jarak fisik dari orang lain,” tutup Bainimarama.

Kategori
NEWS

Berita Terkini Jumlah COVID-19 di DKI Jakarta Kini Tambah 69 Kasus Lagi

Berita Terkini Jumlah COVID-19 di DKI Jakarta Kini Tambah 69 Kasus Lagi

Berita Terkini Jumlah COVID-19 di DKI Jakarta Kini Tambah 69 Kasus Lagi – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menjelaskan angka masalah COVID-19 di Jakarta lagi bertambah sebanyak 69 masalah per Selasa kemarin. Jumlah itu di dapatkan dari hasil tes PCR pada 14.261 orang.

“Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 14.261 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis masalah baru bersama dengan hasil 69 positif dan 14.192 negatif,” kata Dwi melalui keterangan tertulisnya, Rabu kemarin.

Berikut ini berita lebih lanjut terkait perkemabangan Covid-19 di Jakarta.

1. Sebanyak 105.054 orang di tes PCR pekan ini
Jumlah COVID-19 di DKI Jakarta Tambah 69 Kasus

Dwi mengatakan, berdasarkan standar WHO, tes PCR di lakukan terhadap 1.000 orang per sejuta penduduk dalam seminggu. Artinya, Jakarta minimal harus mengetes 10.645 orang per minggu.

Target tersebut pun telah di lampaui Jakarta. Dwi mengatakan dalam seminggu terakhir 105.054 orang di tes PCR.

“Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 105.054 orang di tes PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 683.752 per sejuta penduduk,” terang Dwi.

2. Jumlah kasus aktif COVID-19 ada 486 orang

Adapun, jumlah kasus aktif COVID-19 di Jakarta naik sejumlah 26 kasus. Sehingga, kata dia, jumlah orang yang masih di rawat maupun isolasi sebanyak 486 orang.

Sedangkan, jumlah total kasus konfirmasi positif virus corona di Jakarta sampai hari ini sebanyak 863.551 kasus. Perlu di ketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua di konfirmasi ulang dengan PCR.

“Dari jumlah total kasus positif, total orang di nyatakan telah sembuh sebanyak 849.491 dengan tingkat kesembuhan 98,4 persen, dan total 13.574 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen,” tutur dia.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,9 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

3. Proses vaksinasi masih berlangsung

Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Sebanyak 11.061.277 orang (123,7 persen dari target) telah mendapat vaksin dosis pertama, dengan proporsi 67 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 33 persen warga KTP non-DKI.

Sedangkan, penerima vaksin dosis kedua kini mencapai 8.887.770 orang (99,4 persen dari target). Proporsi vaksinasi dosis kedua di Jakarta adalah 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non-DKI.

Kategori
NEWS

Menurut Anggota DPR PPKM Level 4 saat ini Perlu Diperpanjang Lagi

Menurut Anggota DPR PPKM Level 4 saat ini Perlu Diperpanjang Lagi

Menurut Anggota DPR PPKM Level 4 saat ini Perlu Diperpanjang Lagi – Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 akan berakhir hari ini, Senin. Namun, belum di ketahui apakah pemerintah akan ulang memperpanjang kebijakan tersebut.

Di kutip dari laman apk idn poker, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Saleh Daulay menilai pembatasan aktivitas masyarakat tersebut tetap mesti di perpanjang lagi.

“Kalau dari kondisi yang ada, saya memperkirakan PPKM akan di perpanjang,” ujar Saleh saat di hubungi, Senin hari ini.

1. Saleh ibaratkan PPKM berlevel seperti tone radio

Meski begitu, kecuali di perpanjang, ia memperkirakan pemerintah akan menyetel ulang kebijakan PPKM cocok keadaan setiap daerah. Ia pun mengibaratkan tone radio yang mampu di atur.

“Hanya saja, pemerintah akan tingkatkan dan menurunkan levelnya saja. Bisa menjadi di kota A levelnya turun ke (level) 3, tapi di kota B malah naik ke 4. Tergantung keadaan masing-masing,” kata Saleh.

“Dengan ada perbedaan level seperti ini, akan lebih memudahkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan. Ibarat tone radio ya, tinggal tambah besar atau mengurangi saja. Tetapi kecuali menutup PPKM, rasanya belum,” ucapnya.

2. Saleh melihat penurunan kasus COVID-19 belum signifikan

Saleh menilai penurunan masalah COVID-19 dengan terdapatnya penerapan PPKM berlevel belum signifikan. Meski, di akuinya telah tersedia penurunan jikalau di bandingkan sebelum akan PPKM di terapkan.

“Ya, ketetapan untuk melanjutkan atau melonggarkan pasti di dasari oleh evaluasi tersebut. Secara umum, sebetulnya tersedia penurunan. Tingkat hunian RS, orang yang terpapar, jumlah orang yang meninggal, dan yang isolasi independent termasuk turun. Namun harus di akui, penurunan berikut belum signifikan. Bahkan kadang keluar masih fluktuatif,” kata dia.

Lebih lanjut, Saleh menyatakan penyebaran varian Delta termasuk belum dapat di tekan dan semakin merebak ke sejumlah daerah. Dia pun mendambakan supaya varian virus corona ini tidak di remehkan.

Selain itu, ia mengingatkan supaya pemerintah mempersiapkan jaring pengaman sosial secara benar dan tepat sasaran. Sebab, ia menilai kebijakan pengetatan di pastikan bakal menyusahkan dan berdampak terhadap ekonomi masyarakat kecil dan menengah.

3. Nasib perpanjangan PPKM diumumkan hari ini

PPKM Level 4 sebelumnya telah di perpanjang Presiden Joko “Jokowi” Widodo mulai tanggal 3 hingga 9 Agustus 2021. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, mengatakan nasib PPKM berlevel akan kembali di umumkan oleh Presiden Jokowi.

Namun pukul berapa pengumuman nasib PPKM berlevel ini akan di sampaikan belum di ketahui.

“Iya rencananya begitu (di umumkan oleh Presiden Jokowi),” kata Jodi saat di hubungi hari Minggu kemarin.

Kategori
NEWS

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral – Pengurus RW 5 Kelurahan Beji, Depok, akhirnya mengembalikan duit Rp50 ribu dari para penerima bantuan sosial tunai (BST) Rp600 ribu. Pengembalian yang di lakukan lewat pihak RT tersebut di lakukan usai dugaan penyunatan bansos di era pandemik COVID-19 tersebut viral.

Di kutip dari laman apk idn poker Ketua RW 5, Kuseri, menyatakan dana tersebut di kembalikan ke para penerima BST untuk menghindar keliru paham. Menurutnya, pengurus lingkungan dambakan punya niat baik gunakan dana dari penerima BST tersebut untuk perbaikan ambulans.

“Sedang kita kembalikan langsung kepada warga yang menerima BST, niat baik belum tentu di terima baik,” ujar Kuseri, Kamis hari ini.

1. Ketua RW bantah melakukan pemotongan dana BST

Kuseri berdalih, tidak tersedia pemotongan kepada warga yang terima BST. Pengurus lingkungan menurutnya mengajak warga penerima BST ikut berdonasi menolong perbaikan mobil ambulans dan pengadaan kain kafan.

Dia menjelaskan mobil ambulans banyak di gunakan warga untuk kepentingan kesehatan. Apalagi semenjak penularan COVID-19 tinggi, mobil ambulans kerap di pakai untuk mempunyai warga yang sakit ke rumah sakit.

“Total uang yang kita kembalikan dari 231 penerima BST sebesar Rp11.550.000,” terang Kuseri.

Kuseri mengungkapkan, mobil ambulans merupakan punya warga dan di gunakan untuk warga tidak di kenakan biaya. Sedangkan, seumpama warga menyewa kendaraan ambulans di daerah lain dapat di kenakan biaya.

Lantaran ambulans selanjutnya mengalami kerusakan dan perlu biaya perbaikan sebesar Rp6.500.000, pengurus RW pun berinisiatif melaksanakan penggalangan donasi.

“Untuk itu kami melakukan penggalangan donasi kepada warga, salah satunya kepada penerima BST,” ucap Kuseri.

2. Pengurus RW mengaku telah mengajak penerima BST untuk berdonasi

Kuseri menjelaskan, pada mulanya ajakan penggalangan donasi udah di informasikan pengurus RT kepada warga penerima BST secara lisan. Namun, ada beberapa warga tidak berada di rumah sehingga tidak mengetahui Info tersebut.

“Sudah di infokan secara lisan, bukan tertulis pada waktu ngasih undangan ke warga penerima BST,” ungkap Kuseri.

Kuseri menuturkan, perlindungan bansos di serahkan langsung PT Pos Indonesia di Kota Depok secara utuh sebesar Rp600.000 ribu kepada warga penerima. Setelah itu, warga jalankan penggalangan donasi dengan beri tambahan duit yang di masukan ke dalam kotak.

“Itu dimasukin ke dalam kotak, kotaknya juga masih ada, jadi tidak ada potongan tapi penggalangan donasi,” ucap Kuseri.

3. PT Pos Kota Depok salurkan BST secara door to door

Kepala Kantor Pos Kota Depok, Cecep Priadi Usman, mengatakan pihaknya menyalurkan BST secara door to door dan tidak ada yang di berikan kepada pengurus lingkungan. Petugas memberikan langsung kepada penerima, dengan sebelumnya melakukan pengecekan surat undangan hingga memfoto warga yang menerima BST.

“Kami berikan dari pintu ke pintu, petugas turun langsung ke lapangan, sudah kami kroscek kepada koordinator,” tegasnya.

Cecep mengungkapkan, petugas PT Pos Kota Depok dalam penyalurannya harus mengisi aplikasi data. Nantinya, data penerima BST di masukkan ke dalam aplikasi dengan memfoto bukti penerimaan mulai dari uang, KTP hingga tanda tangan penerimaan.

“Jadi tidak ada pemotongan, karena alurnya berdasarkan aplikasi dan di surat itu ada nomor kontak yang bisa di adukan apabila ada pemotongan,” tutupnya.